Sabtu, 23 Mei 2009

2009_05_23 Menuju Ke Gn Salak Endah



Gunung Salak

Meneruskan cerita perjalanan di sini, aku dan suami memulai perjalanan ke Gn Salak Endah yang sarat dengan curug/air mancurnya. Ada 4 curug disana. Curug Ciherang, Curuh Ngumpet, Curug Cigamea dan satu kali Curug Seribu.





CURUG SERIBU
Curug seribu merupakan curug yang paling indah dan paling menarik di kawasan wisata GSE, lokasinya berada lebih kurang 7 km dari Loka Purna. Jika kita menuju ke curug ini akan terlihat pemandangan alam yang indah dan alami dan memiliki daya tarik tersendiri bagi yang melihatnya. Curug Seribu tingginya melebihi 100 meter, dan terlihat indah dan menakjubkan.

CURUG NGUMPET
Curug Ngumpet memiliki ketinggian lebih kurang 45 meter, dengan panorama alam yang indah dan asri. Untuk menuju ke obyek wisata ini, dapat ditempuh dengan jarak lebih kurang 38 km dari Bogor. Jika dari Desa Gunung Sari dapat ditempuh dengan jarak lebih kurang 9 km yang dilan-jutkan jalan setapak lebih kurang 200 meter.

CURUG CIGAMEA
Di kawasan GSE, Curug Cigamea letaknya tak jauh dar jalan menuju ke Pasir Reungit, Kawah Ratu dan menuju Curug Seribu. Panoramanya sangat indah sekali walaupun tingginya tidak melebihi 50 meter. Suasananya terasa alami dan begitu segar untuk dinikmati. Hembusan angin dan ditambah gemericik air akan membuat betah berada di sini.




Memulai perjalanan dari arah ipb dramaga Bogor ke arah leuwiliang. Hingga bertemu dengan pertigaan *disana banyak sekali pertigaan* dengan petunjuk "ARAH LOKSI WISATA PERUM PERHUTANI ...", laju kendaraan bisa diteruskan dengan belok ke arah kiri.

Bila dilalui dengan kendaraan umum, dari stasiun Bogor bisa menggunakan angkot 03, dan turun di terminal Bubulak. Lalu menyambung ke arah Leuwiliang, hingga ke pertigaan Cibatok. Dari pertigaan Cibatok bisa mencarter angkotan umum, diperkirakan dengan harga Rp. 50.000, belum termasuk tiket masuk di pintu gerbang dan di masing masing Curug, seperti dceritakan di sini.




Langit yang cerah, Gunung Salak terlihat sangat cantik

Jalanan aspal yang kecil, lancar untuk dilalui 1 kendaraan. Angkutan umum terlihat jarang lalu lalang. Pantas saja, selalu penuh hingga bergelantungan di bibir pintu.
Langit nampak terang dan Gunung Salak memajang dirinya begitu anggun. Hamparan tanah hijau, sawah dan rumah rumah penduduk lah yang menjadi gambaran sisi jalan. Namun kawasan tak terawat, termakan ilalang juga ada.




Sisi tak terawat terlihat selama perjalanan. Jalanan cukup lenggang, dan angkutan umum terlihat begitu jarang lewat.




Jalanan kecil yang lancar untuk 1 kendaraan itu, bisa jadi hambatan ketika kendaraan yang lebih besar hadir dari arah yang berbeda.




Indah suasana pepohonan yang memayungi alam sekitar. Pohon pohon pinus yang tinggi lagi menjulang. Sinar matahari pun mencuri curi sedikit selah untuk memberi penerangan. Detak jantung perlahan enggan berlari. Sesaat berdiri, mata pun bisa melihat sekeliling, mengamati keasriannya, kepolosannya dan rindangnya kesejukan.

Jauh banget dari istilah Jakarta yang pikuk dan gemerlap duniawi. Mm ..
bersyukur sekali ya, kita masih memiliki hutan cantik seperti ini. Penasaran mengukuti cerita selanjutnya??
Ikuti terus ya di sini.

----
Related Posts
----

0 komentar:

Pigura Perjalanan II © 2008 Template by:
SkinCorner