Goyang manggg ... ala hulahopp
Olahraga bisa menjadi seru dimana saja. Di halaman rumah, di arena olahraga itu sendiri ataupun di alun alun keramaian ala lapangan bola.
Ketika itu, aku dan suami menyempatkan olahraga pagi berjalan kaki dari rumah ke lapangan Sempur di Bogor. Wah, keramaian di sana tentunya seperti ter-central- lisir, karena semua kegiatan banyak dilakukan disana. Ya .. yang jualan, juga yang olahraga. Yang olahraga sambil jualan juga ada ??!! he he ..
Seperti yang satu ini ... *ceritanya*
----
Ketika itu, aku dan suami menyempatkan olahraga pagi berjalan kaki dari rumah ke lapangan Sempur di Bogor. Wah, keramaian di sana tentunya seperti ter-central- lisir, karena semua kegiatan banyak dilakukan disana. Ya .. yang jualan, juga yang olahraga. Yang olahraga sambil jualan juga ada ??!! he he ..
Seperti yang satu ini ... *ceritanya*
Pagi itu, udara cerah sekali. Matahari cukup menghangatkan rasa dingin yang menyelimuti. Jalan jalan pagi berdua .. menjadi satu hiburan tersendiri buat kami. Sembari ngobrol, bercanda juga asyik mengamati sekeliling.
----
Jarak yang biasa ditempuh dengan kendaraan umum, kami lalui dengan jalan kaki yang tak terasa begitu cepat tiba di Taman Kencana. Satu taman di tengah tengah kota Bogor yang menyajikan warung warung dan kereta dorong jajanan pagi.
Ada bubur ayam, lontong sayur, mie ayam, opor, dan lain lain. Pun yang berjualan disini tidak hanya para pedagang yang sudah sering mangkal. Namun juga ada keluarga keluarga yang secara bersama berbagi tugas membuka tenda tenda lesehan di atas rumput.
Langganan kami, adalah seorang bapak ibu yang cekatan dan sabar melayani pembelinya. Sang ibu asyik menyajikan racikan hidangan, sementara sang bapak, mendatangi pembeli menanyakan pesanannya. Pembagian tugas ini dirasa kompak, dimataku dan suami. Sempat terbersit satu keinginan, kelak bila sudah pensiun, kami akan melakukan hal yang sama ...
Rupanya Si Bapak sudah pensiun dari pekerjaannya. Sementara kesibukan yang biasa dilakukannya minggu pagi ini, merupakan hobby nya bersama istri tercinta. Putra putrinya beberapa sudah menikah dan berhasil di bidangnya. Sebagian lagi masih bersekolah di luar negeri. Mengagumkan !!
Sepasang suami istri masih bersedia turun ke "lapangan" membuka usaha sebagai satu aktivitas mengisi kekosongan, di masa masa keberhasilan putra putrinya merupakan satu kebanggaan tersendiri.
Nah, nanti sepulang dari Lapangan Sempur, kami akan mengunjungi Si Bapak dan Ibu yang berdagang lontong opor itu.
Kami masih melaju ke Lapangan Sempur nich, ceritanya ..
----
Rupanya Si Bapak sudah pensiun dari pekerjaannya. Sementara kesibukan yang biasa dilakukannya minggu pagi ini, merupakan hobby nya bersama istri tercinta. Putra putrinya beberapa sudah menikah dan berhasil di bidangnya. Sebagian lagi masih bersekolah di luar negeri. Mengagumkan !!
Sepasang suami istri masih bersedia turun ke "lapangan" membuka usaha sebagai satu aktivitas mengisi kekosongan, di masa masa keberhasilan putra putrinya merupakan satu kebanggaan tersendiri.
Nah, nanti sepulang dari Lapangan Sempur, kami akan mengunjungi Si Bapak dan Ibu yang berdagang lontong opor itu.
Kami masih melaju ke Lapangan Sempur nich, ceritanya ..
----
Sangking penuhnya ketika tiba di Lapangan Sempur, jadi mikir... gimana mau lari pagi nich? Penuh banget ??!!@#
Hampir putaran lari 400m, penuh dengan dagangan orang berjualan di sisi sisi jalan. Belum yang ditengah, anak anak bermain bola, badminton, atau sekedar mengawasi putra putrinya berlari lari kecil.
----
----
Hampir putaran lari 400m, penuh dengan dagangan orang berjualan di sisi sisi jalan. Belum yang ditengah, anak anak bermain bola, badminton, atau sekedar mengawasi putra putrinya berlari lari kecil.
Hingga pandangan pun tertuju kepada pedagang hulahopp yang ramai di datangi oleh anak anak kecil. Tak menampik rasa keingintahuannya, suamiku segera didatanginya. Tawar menawar harga sedikit dilakukan sambil mencoba coba gerakan hulahop yang meliuk liuk memutar.
----
----
Wah, si abang yang jualan pandai sekali memperagakan hulahopnya. Sambil angkat kaki pula !! Belum ditambah dengan goyang dangdutnya. Asooy ... ha ha !!
Melihatnya saja, aku menjadi terkagum kagum dan tertawa. Tentu saja suamiku tak mau kalah, memperagakannya. Plus .. membuat pengunjung sekitar asyik mengamati si abang yang jago bermain.
Duch .. susah juga ya?
Jangankan membayangkan, memainkannya saja aku sudah gak pede. Tapi anak anak kecil banyak yang lihai memainkannya. Suamiku jadi tak menyerah mencoba.
Melihatnya saja, aku menjadi terkagum kagum dan tertawa. Tentu saja suamiku tak mau kalah, memperagakannya. Plus .. membuat pengunjung sekitar asyik mengamati si abang yang jago bermain.
Duch .. susah juga ya?
Jangankan membayangkan, memainkannya saja aku sudah gak pede. Tapi anak anak kecil banyak yang lihai memainkannya. Suamiku jadi tak menyerah mencoba.
Jadi dech transaksi jual beli itu. 1 hulahop yang besar dihargai Rp. 20,000. Wah semakin rajin berlatih dech di rumah ..
----
----
----
Setelah berbelanja hulahop .. alhasil, gak jadi dech lari paginya. He he sudah keringatan duluan. Jadi kita jalan jalan aja, ada apa sich .. yang bikin ramai se lapangan bola ini?
Wah rupanya "seng dodolan .. akeh yo!! "
Yan baju ... *terutama*, ya pot tanaman. Seng pencak silat juga ada ...
Ngajak main catur?? Coba lihat foto berikut di bawah. Siapa berani ngalahin empunya??!!
Wah rupanya "seng dodolan .. akeh yo!! "
Yan baju ... *terutama*, ya pot tanaman. Seng pencak silat juga ada ...
Ngajak main catur?? Coba lihat foto berikut di bawah. Siapa berani ngalahin empunya??!!
----
----
Tidak hanya itu, hasil tangan tangan kreatif berupa bunga bunga dari tanaman kering pun dipajang disana. Suamiku jadi terkagum kagum melihat topi yang terpampang rapi disitu. Wah, mata pembeli bisa tertarik karenanya.
----
Sekarang, saatnya pulang dech. Eit ... sebelum pulang, mampir ke Taman Kencana dulu. Makan opor lontong yang tadi kita obrolin di atas. Rupanya, Taman Kencana juga banyak menyajikan pilihan pemandangan. He he .. ada yang jualan pernak pernik. Lesehan keluarga bersantap .. dan ajang olahraga remaja.
0 komentar:
Posting Komentar